alamatnya:
http://gurupembaharu.com/home/wp-content/uploads/downloads/2013/12/04-PANDUAN-PENILAIAN-DI-SD.pdf
fani lastianti tiarasari
http://fani-tiara.blogspot.com/
:)
Selasa, 12 Mei 2015
kurtilas
|
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
|
|||
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SD
|
||||
|
Revisi:
|
Tgl berlaku
|
Hal.... dari...
|
|
Semester...
|
Nama
Mata Kuliah
|
Jam 16x 150 menit
|
Satuan Acara Perkuliahan 06
Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD
Kode Mata Kuliah : PSD 331
Jurusan/ Prodi :
PPSD/PGSD
Semester :
V
Pertemuan Ke- :
6.1.1. Unsur-unsur RPP
6.1.2. Pengembangan Unsur-
unsur RPP
6.1.2.1 Tujuan Pembelajaran
6.1.2.2 Materi Pembelajaran
6.1.2.3 Media Pembelajaran
6.1.2.4 Sumber Pembelajaran
6.1.2.5 Evaluasi Pembelajaran
6.2.1 RPP Sastra sebagai
Landasan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD berdasarkan
PAIKEM
|
Alokasi Waktu : 150 menit
Kompetensi
: Analisis Kurikulum 2013 SD mata pelajaran Bahasa Indonesia
Sub Kompetensi
: .
1. Analisis kurikulum 2013 SD mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Analisis (SKL, KI, KD, dan Indikator).
3.
Kedudukan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
4.
Kompetensi Inti Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
5.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum
2013
6. Membuat
jaringan KD, indikator, pendekatan, metode, dan teknik ke dalam satu pertemuan
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Indikator Pencapaian
Kompetensi:
1. Dapat menganalisis kurikulum 2013 SD mata pelajaran Bahasa
Indonesia
2. Dapat menganalisis (SKL, KI,
KD, dan Indikator).
3.
Kedudukan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
4.
Kompetensi Inti Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
5. Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum
2013
6. Dapat
membuat jaringan KD, indikator, pendekatan, metode, dan teknik ke dalam satu
pertemuan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui
diskusi tentang kurikulum 2013 mahasiswa dapat menganalisis kurikulum 2013
SD mata pelajaran Bahasa Indonesia
2.
Melalui diskusi tentang kurikulum
2013 mahasiswa dapat menganalisis (SKL,
KI, KD, dan Indikator).
3.Melalui
diskusi tentang kurikulum 2013 mahasiswa menjelaskan kedudukan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
4. Melalui
diskusi tentang Kompetensi Inti Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam
Kurikulum 2013, mahasiswa dapat
menjelaskan tentang Kompetensi Inti Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD
dalam Kurikulum 2013
5. Kompetensi Inti
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
6. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
7. Dapat membuat jaringan KD,
indikator, pendekatan, metode, dan teknik ke dalam satu
pertemuan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Presentasi, Proyek, Analisis masalah,
Tugas
Alat/ Bahan Ajar : power point dan print-out
materi tentang
Materi :
1. Analisis kurikulum 2013 SD
mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Analisis (SKL, KI, KD, dan Indikator).
3. Kedudukan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
4. Kompetensi Inti Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD
dalam Kurikulum 2013
5. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD
dalam Kurikulum 2013
6. Membuat
jaringan KD, indikator, pendekatan, metode, dan teknik ke dalam satu pertemuan dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia.
|
Uraian Materi:
1. Analisis Isi Kurikulum 2013 untuk Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi
(Mulyasa, 2013: 163). Kurikulum ini lahir sebagai jawaban terhadap berbagai
kekurangan dalam pendidikan sebelumnya secara khusus dan kekurangan dalam
berbagai bidang kehidupan secara umum. Kurikulum ini berupaya untuk mencapai
keunggulan masyarakat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
dan diharapkan dapat membekali warga bangasa dalam memasuki persaingan era
globalisasi yang penuh dengan berbagai tantangan.
Ihwal penekanan kompetensi dalam
Kurikulum 2013 dikemukakan juga oleh Hidayat (2013: 113), hanya saja kompetensi
di sini diartikulasikan secara jelas dan tegas pada tiga aspek, yakni 1) sikap;
2) pengetahuan; dan 3) keterampilan. Dalam konteks ini, orientasi Kurikulum
2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara ketiga kompetensi
tersebut. Selain itu, secara konseptual Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk
mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas komperhensif, yakni tidak
hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosi, sosial, dan
spiritual. Hal ini tampak melalui pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam
proses pembelajaran, tidak lagi menjadi suplemen seperti dalam KTSP.
Pengintegrasian dalam Kurikulum 2013
tidak hanya mencakup nilai-nilai karakter, tetapi juga berbagai aspek
kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Selain itu, dalam Kurikulum 2013,
pendekatan pembelajaran untuk jenjang SD beralih dari pendekatan per mata
pelajaran untuk kelas tinggi dan pendekatan tematik untuk kelas awal sebagaiman
dipraktikkan dalam kurikulum sebelumnya menuju ke pendekatan tematik integratif
untuk semua kelas. Pendekatan pembelajaran yang demikian dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, keratif, inifatif, dan afektif (Hidayat, 2013:
121).
Dalam penjelasan yang lebih
komperhensif, konsep Kurikulum 2013 mesti ditinajau dalam keterkaitan dengan
perubahan pada empat standar pendidikan, yakni 1) standar kompetensi
lulusan/SKL, 2) standar isi, 3) standar poses, dan 4) standar penilaian.
Sekedar diketahui bahwa payung hukum perubahan pada keempat standar pendidikan
tersebut telah ditetapkan, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (http://edukasi. kompas. com/read/2013/05/15/07102778,Http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/15/07102778 diakses pada tanggal 23
September 2013). Jika digambarkan, elemen perubahan tersebut tampak sebagai
berikut.
Gambar 1
Elemen Perubahan Terkait Kurikulum 2013
(Sumber: Majalah Dinamika, Vol. 14, No. 63, Mei 2013, hal 27)
Berdasarkan gambar di atas, perubahan dalam kaitan dengan
SKL, standar isi, standar proses, dan standar evaluasi.
2.
Analisis (SKL, KI, KD, dan Indikator)
Anak-anak mau kita harapkan bisa apa?
Lebih konkret, siswa SD kelas 1 itu bisa apa? Jawaban terhadap pertanyaan ini
merupakan SKL sebagai hal yang ditetapkan pada urutan pertama. Dari SKL, kita
menentukan standar isi. Kita beri apa pada anak-anak? Menu apa yang diberikan
kepada anak-anak? Tidak cukup pada menu, proses juga penting. Bagaimana supaya
menu bisa ditelan atau dicerna dengan baik oleh anak? Jawaban pada pertanyaan
ini merupakan standar proses. Selanjutnya, penting juga menentukan bagaimana
cara mengevaluasi, cara menilai pembelajaran anak-anak.
Dari
penjelasan sederhana tersebut, Kurikulum 2013 berkaitan dengan perubahan pada
SKL, standar isi, standar proses, dan standar evaluasi. Dalam Kurikulum 2013,
SKL diterjemahkan atau dioperasionalisasikan melalui Kompetensi Inti (KI). KI
mencakup empat hal, yakni 1) KI yang berkaitan dengan aspek sikap spiritual/KI
1; 2) KI yang berkaitan dengan aspek sikap sosial/KI 2; 3) KI yang berkaitan
dengan aspek pengetahuan/KI 3, dan 4) KI yang berkaitan dengan aspek
keterampilan/KI 4. Semua KI yang merupakan penjabaran dari SKL tersebut menjadi
rujukan utama bagi pembelajaran.
Selanjutnya,
KI dijabarkan dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD). KD adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. KD tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten
untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
berdasarkan disiplin ilmu. Selaras dengan prinsip ini, di dalam proses
pembelajaran digunakan pendekatan tematik integratif.
Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Selain itu, pembelajaran tematik
integratif adalah pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam
pembelajaran yang mewujud dalam penekanan aspek sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan dalam pembelajaran.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013, pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan
KD dari berbagai mata pelajaran mencakup intradisipliner, interdisipliner,
multidisipliner, dan transdisipliner. Integrasi intradisipliner dilakukan
dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi
satu kesatuan yang utuh pada setiap mata pelajaran. Integrasi interdisipliner
dilakukan dengan menggabungkan KD beberapa mata pelajaran agar terkait satu
dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya
tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran. Adapun integrasi multidisipliner
dilakukan tanpa menggabungkan KD tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran
masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Adapun juga integrasi transdisipliner
dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan
permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
menjadi kontekstual.
Selaras dengan penggunaan
pendekatan pembelajaran tematik, dalam penilaian digunakan pendekatan autentik.
Menurut Muller (dalam Warsono dan Hariyanto, 2012: 268), penilaian
autentik merupakan bentuk penilaian yang mengharuskan para siswa untuk
melaksanakan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan aplikasi yang bermakna
dari suatu pengetahuan atau keterampilan esensial. Dalam penilaian autentik,
para siswa tidak hanya menyelesaikan dan menunjukkan prilaku tertentu yang
diinginkan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran, tetapi juga mampu
mengerjakan sesuatu yang terkait dengan konteks kehidupan nyata.
3. Kedudukan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SD dalam Kurikulum 2013
Dalam Kurikulum 2013 jenjang SD, mata
pelajaran bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat strategis. Peran mata
pelajaran bahasa Indonesia menjadi dominan, yaitu sebagai saluran yang
mengantarkan kandungan materi dari semua sumber kompetensi kepada siswa. Mata
pelajaran bahasa Indonesia ditempatkan sebagai penghela mata pelajaran lain.
Dengan perkataan lain, kandungan materi mata pelajaran lain dijadikan sebagai
konteks dalam penggunaan jenis teks yang sesuai dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Agar lebih jelas, hal ini dapat dicermati pada contoh rumusan KD berikut ini: “menggali informasi dari teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi dan cahaya”. Dalam
rumusan KD ini, tampak jelas bahwa materi IPA dipakai dalam teks laporan dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia
lebih bersifat kontekstual jika dibandingkan dengan kurikulum lama. Melalui
pembelajaran bahasa Indonesia yang
kontekstual, siswa dilatih untuk menyajikan bermacam kompetensi secara logis
dan sistematis (http://edukasi. kompas. com/read/2013/03/08/08205286/,
diakses pada tanggal 2 Juli 2013).
Dalam kurikulum lama, khusunya di
kelas tinggi SD peran mata pelajaran bahasa Indonesia diakui memang kurang
tampak. Mata pelajaran bahasa Indonesia lebih sebagai mata pelajaran yang
berdiri sendiri dan bahakan dapat dikatakan tidak memiliki hubungan dengan mata
pelajaran lain. Dalam konteks ini, pembelajaran bahasa Indonesia cenderung
hanya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia itu sendiri, tidak untuk tujuan
yang lebih luas dan penting, yakni menghantarkan siswa untuk memahami mata
pelajaran-mata pelajaran lain, apalagi untuk suatu tujuan yang lebih luas lagi,
yakni menggunakannya untuk berbagai keperluan dalam lapangan kehidupan setiap
hari. Sederhananya, siswa belajar penggunaan tanda baca, huruf kapital, kata
baku, dan semacamnya dalam bahasa Indonesia hanya untuk lulus ujian bahasa
Indonesia itu sendiri; namun kesadaran dan kebiasaan untuk menggunakan apa yang
telah dipelajarinya itu ketika mengerjakan tugas pada mata pelajaran lain belum
tampak. Adalah hal yang jamak terjadi bahwa siswa memiliki nilai bahasa
Indonesia yang tinggi; namun belum terampil dalam mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis.
Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) pernah melontarkan kritikan tajam dalam kaitan dengan belum tampaknya
kontribusi mata pelajaran bahasa Indonesia ketika mengomentari hasil Ujian
Nasional (UN) tahun 2012 silam (BNSP dalam Kompas,
26 Mei 2012). BNSP menilai bahwa penyebab banyaknya siswa tidak lulus UN mata
pelajaran bahasa Indonesia tahun 2012 adalah minimnya kemampuan siswa dalam
memahami bacaan yang ada dalam setiap butir soal UN. Ada pesan yang sangat
dalam dari kritikan ini, yakni siswa gagal membaca di dalam mata pelajaran
bahasa Indonsia yang justru salah satu bidang garapan pembelajarannya adalah
aspek membaca (Arifian dalam Pos Kupang,
26 Juli 2012). Di sini, alih-alih mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai
peletak dasar keterampilan membaca malah menderita kemandulan di dalam tubuh
sendiri. Di sini pula misi dasar pembelajaran membaca dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia, yakni siswa belajar membaca untuk kemudian membaca untuk
belajar, sebagaimana dikemukakan oleh Ahuja dan Ahuja (2010: 120) belum menjadi
fokus perhatian. Dalam konteks yang lebih luas, dapat dikatakan bahwa misi
siswa belajar bahasa Indonesia untuk kemudian menggunakan bahasa Indonesia
dalam belajar belum menjadi kesadaran yang meluas.
Abidin (2012: 6) menegaskan bahwa
dalam konteks persekolahan, bahasa digunakan siswa bukan hanya untuk
kepentingan pembelajaran bahasa, melainkan untuk mempelajari berbagai macam
ilmu pengetahuan yang dibelajarkan di sekolah. Oleh karena itu, pembelajaran
bahasa harus haromonis, bermutu, dan bermartabat. Haromonis berarti guru dan
siswa bekerja secara efektif sesuai dengan peran masing-masing. Di sini guru
berperan sebagai mediator, fasilitator, motivator, dan semacamnya; siswa
berperan sebagai subyek aktif yang membentuk keterampilan dan pengalaman
berlandaskan kinerja konstruktivis. Bermutu berarti pembelajaran berorientasi
pada pencapaian tujuan utama sambil tetap memperhatikan secara cermat dampak
pengiring melalui penggunaan prinsip, pendekatan/strategi, metode, dan teknik
yang memadai. Bermartabat berarti pembelajaran mencerminkan nilai-nilai
sosiokultural yang melingkupi kehidupan siswa.
Dengan mendesain pembelajaran bahasa
yang haromonis, bermutu, dan bermartabat seperti diuraikan di atas,
sesungguhnya nilai-nilai karakter, pengetahuan, dan keterampilan telah menjadi
basis yang kokoh bagi pembelajaran bahasa itu sendiri. Pembelajaran membaca
pemahaman, misalnya, jangan lagi didesain sebagai rutinitas kering dan kaku
seperti selama ini, yakni siswa diajak membaca lalu setelahnya siswa diminta
menjawab sejumlah pertanyaan terkait bacaan. Jika hal seperti ini yang terjadi,
sesungguhnya tidak ada pembelajaran, yang ada hanyalah ujian membaca pemahaman.
Lain halnya jika pembelajaran membaca pemahaman itu bertumpu pada stategi
tertentu. Penggunaan strategi DRA (Directed
Reading Activity) misalnya, maka pembelajaran akan berisi rangkaian aktivitas
kreatif siswa; yakni memprediksi isi bacaan pada tahap prabaca, menemukan makna
kata sulit dan menguji prediksi pada tahap membaca, dan membuat peta cerita
atau menceritakan kembali pada tahap pascabaca.
Penggunaan strategi tertentu tidak
hanya membuat tujuan utama pembelajaran tercapai, tetapi juga membawa dampak
pengiring berupa nilai-nilai karakter yang bermanfaat bagi kehidupan siswa. Misalnya,
nilai-nilai karakter dari dampak pengiring penggunaan strategi DRA di atas
adalah siswa dilatih untuk bekerja secara bertahap, membangun keterkaitan,
menghargai bacaan sebagai sesuatu yang mengandung pesan, dan sebagainya. Isi
bacaan mungkin kemudian dilupakan oleh siswa, tetapi satu-satunya yang selalu
dimilikinya adalah keterampilan dan afeksi yang dibentuk dari proses
pembelajaran.
Sampai di sini, pemulihan citra
pembelajaran bahasa Indonesia lewat perannya yang sentral dalam Kurikulum 2013
patut disambut positif. Sudah saat dan seharusnya mata pelajaran bahasa
Indonesia menjadi leading sector
pembelajaran di sekolah, dan hal ini sangat ditonjolkan dalam kurikulum 2013.
Dalam Kurikulum 2013, seperti disinggung dalam uraian sebelumnya, bahasa Indonesia
dijadikan sebagai penghela mata pelajaran lain. Inovasi ini diperkuat oleh
penggunaan pembelajaran tematik-integratif.
Pembelajaran tematik dan/atau tematik
integratif merupakan pembelajaran terpadu. Sementara itu, pembelajaran terpadu
memiliki banyak jenis. Fogarty (1991: xi-xii) memperkenalkan 10 model
pembelajaran terpadu. Kesepuluh model itu dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
kelompok (Sujiono dan Sujiono, 2010: 67; Poerwati dan Amri, 2013: 15), yakni
sebagai berikut. Pertama, model
pembelajaran yang terintegrasi dalam satu disiplin ilmu. Model ini mencakup
model fragmented, connected, dan nested. Kedua, model pembelajaran yang terintegrasi dalam beberapa disiplin
ilmu. Model ini mencakup model sequenced,
shared, webbed, threaded, dan integrated. Ketiga, model pembelajaran yang terintegrasi dari dalam diri siswa.
Model ini terdiri atas model immersed
dan network.
Berdasarkan jenis-jenis pembelajaran
terpadu tersebut, desain pembelajaran terpadu yang ditekankan dalam Kurikulum
2013 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dapat memeiliki dua bentuk. Bentuk
pertama mengintegrasikan atau memadukan berbagai aspek pembelajaran bahasa,
yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Bentuk ini merupakan
perpaduan intramata pelajaran bahasa Indonesia. Bentuk kedua memadukan mata
pelajaran bahasa Indonesia dengan mata pelajaran lain. Bentuk ini merupakan
perpaduan intermata pelajaran.
4. Kompetensi Inti Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
KI ibarat anak tangga yang harus
dilalui siswa untuk sampai pada SKL (Mulyasa, 2013: 173). Sebagai anak tangga
menuju SKL, KI bersifat multidimensi. KI tidak untuk diajarkan, tetapi untuk
dibentuk melalui berbagai tahapan proses pembelajaran pada setiap mata
pelajaran yang relevan. KI juga merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang
harus dihasilkan melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran baik pada
kelas yang sama maupun pada kelas yang berbeda sehingga berperan sebagai
integrator horizontal dan vertikal. KI bebas dari mata pelajaran tertentu yang
merupakan kebutuhan kompetensi siswa, sedangkan mata pelajaran adalah pemasok
KD yang harus dipahami dan dimiliki siswa melalui proses pembelajaran yang
sesuai menjadi KI.
Pada bagian berikut ini ditampilkan
KI mapel Bindo SD. KI mata pelajaran bahasa Indonesia yang ditampilkan di sini
hanya untuk kelas I dan IV SD.
Tabel 1
KI Mapel Bindo
Kelas I SD (Sumber: Mulyasa 2013: 177)
KI Mapel Bindo Kelas
I SD
|
|
Aspek KI
|
Rumusan KI
|
Aspek Sikap
Spiritual
|
1. Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
|
Aspek Sikap
Sosial
|
2. Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
|
Aspek
Pengetahuan
|
3. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
|
Aspek
Keterampilan
|
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
|
Tabel 2
KI Mapel Bindo
Kelas IV SD (Sumber: Mulyasa 2013: 177)
KI Mapel Bindo Kelas
I SD
|
|
Aspek KI
|
Rumusan KI
|
Aspek Sikap
Spiritual
|
1. Menerima,
menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
|
Aspek Sikap
Sosial
|
2. Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
|
Aspek
Pengetahuan
|
3. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat,
membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
|
Aspek
Keterampilan
|
4. Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
|
5. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SD dalam Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi
setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi
bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu
yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu atau nondisiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi
yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik maka nama mata pelajaran dan isi
mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada
kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Pada bagian berikut ini ditampilkan
KD mata pelajaran bahasa Indonesia SD. KD yang ditampilkan di sini hanya untuk
kelas I dan IV SD.
Tabel 3
KD Mapel Bindo Kls I SD (Sumber:
Permendikbud No. 67 Tahun 2013)
KD Mapel Bindo Kelas I SD
|
|
KI
|
KD
|
KI 1
|
1.1 Menerima anugerah Tuhan
Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan
dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah
1.2 Menerima keberadaan Tuhan
Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan bahasa yang beragam serta
benda-benda di alam sekitar
|
KI 2
|
a. Memiliki kepedulian dan
rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan
bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
b. Memiliki rasa percaya
diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau
bahasa daerah
c. Memiliki perilaku santun
dan sikap kasih sayang melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa
daerah
d. Memiliki kedisiplinan dan
tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa daerah
e.
Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di
lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
|
KI 3
|
3.1 Mengenal teks deskriptif
tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa
siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.2 Menegenal teks
petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman
3.3 Mengenal teks terima
kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman
3.4 Mengenal teks cerita
diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.5 Mengenal teks
diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman
|
KI 4
|
4.1
Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan
pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.2
Mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh serta
kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.3
Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.4
Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.5
Membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
|
Berdasarkan tabel
3 di atas dapat diidentifikasi gambaran umum materi pokok pembelajaran bahasa
Indonesia kelas 1 SD sebagai berikut:
KD 1
1.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
2.
Bahasa Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
KD 2
1.
Kepedulian dan
rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui penggunaan bahasa
Indonesia
2.
Rasa percaya
diri terhadap keberadaan tubuh melalui pengguanaan bahasa Indonesia.
3.
Santun dan
sikap kasih sayang melalui penggunaan bahasa Indonesia.
4.
Disiplin dan
tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui penggunaan Indonesia.
5.
Perilaku
santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui penggunaan
bahasa Indonesia
KD 3
1.
Pengenalan teks
deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta
peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia.
2.
Pengenalan teks
petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis.
3.
Pengenalan teks
terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis.
4.
Pengenalan teks
cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis.
5.
Pengenalan teks
diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis.
KD 4
1.
Pengamatan dan
peniruan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat
benda, serta peristiwa siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis.
2.
Peraktik teks
arahan/petunjuk tentang merawat tubuh serta kesehatan dan kebugaran tubuh
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis.
3.
Penyampaian teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis.
4.
penyampaian
teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis.
5.
Pembuatan teks
diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis.
Tabel 4
KD Mapel Bindo Kls IV SD (Sumber: Permendikbud No. 67 Thn 2013)
KD Mapel Bindo Kelas IV SD
|
|
KI
|
KD
|
KI 1
|
1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan
Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan
yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan
1.2
Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan social
|
KI 2
|
2.1
Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak, energi panas, bunyi, cahaya,
dan energi alternatif melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
2.2
Memiliki kedisiplinan dan
tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern dan
tradisional, proses pembuatannya
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
2.3
Memiliki perilaku santun dan jujur tentang jenis-jenis usaha dan
kegiatan ekonomi melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
2.4
Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia
2.5
Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap nilai peninggalan sejarah
dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia
|
KI 3
|
3.1
Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.2
Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan pancaindera serta
penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.3
Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan
pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku
3.4
Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.5
Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan
sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
|
KI 4
|
4.1
Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan
tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.2
Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang
pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan
tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
4.3
Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan
pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4
Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
4.5
Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan
sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
Berdasarkan
tabel 3 di atas dapat diidentifikasi gambaran umum materi pokok pembelajaran
bahasa Indonesia kelas 4 SD sebagai berikut.
KD 1
1.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
2.
Bahasa Indonesia merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
KD 2
1. Kepedulian terhadap gaya, gerak, energi
panas, bunyi, cahaya, dan energi alternatif melalui bahasa Indonesia.
2. Disiplin dan
tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern dan
tradisional, proses pembuatannya melalui
bahasa Indonesia.
3. Perilaku santun dan jujur tentang
jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi melalui bahasa Indonesia.
4. Peduli terhadap lingkungan dan sumber daya
alam melalui bahasa Indonesia.
5. Jujur dan santun terhadap nilai peninggalan
sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia melalui bahasa Indonesia.
KD 3
1. Penggalian informasi dari teks laporan hasil
pengamatan dalam bahasa Indonesia.
2. Penguraian teks instruksi dengan bahasa
Indonesia.
3. Penggalian informasi dari teks wawancara tentang
jenis-jenis usaha dan pekerjaan melalui bahasa Indonesia lisan.
4. Penggalian informasi dari teks cerita
petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan melalui bahasa
Indonesia.
5. Penggalian informasi dari teks ulasan buku
tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha dalam bahasa
Indonesia.
KD 4
1.
Penggalian,
pengolahan, dan penyajian teks laporan hasil pengamatan lingkungan dalam bahasa
Indonesia.
2.
Praktek dan
penjelasan teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta
penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa
Indonesia.
3.
Penyajian teks
wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan dalam bahasa Indonesia.
4.
Penyajian teks
cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam
teks bahasa Indonesia.
5.
Penyajian teks
ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di
Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia.
Sumber Belajar/Referensi
:
Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika
Aditama.
Ahuja, Pramilia & Ahuja, G. C. (2010). Membaca Secara Efektif dan Efisien. Bandung:
PT Kiblat Buku Utama.
Arifian, D.
Florianus. (2012). Kerapuhan Membaca, dalam Pos
Kupang, 26 Juli, hal. 4.
BNSP. (2012). Penyebab Kegagalan
UN, dalam Kompas, 26 Mei 2012.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 67 Tahun 2013, tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Fogarty, Robin. (1991). How To Integrate The Curricula.
Illinois: IRI/Skylight Publishing.
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H. E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Poerwati, E.
Loeloek & Amri, Sofan. (2013). Panduan
Memahami Kurikulum 2013. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Prima, S.
W. (2013). Idealnya, Intelegensi Tinggi, Kreativitas juga Tinggi, dalam Dinamika, Vol. 14, No. 63, Mei 2013.
Sujiono, N. Yuliani dan Sujiono, Bambang. (2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.
Jakarta: PT Indeks.
Warsono, M.
S. & Hariyanto, M. S. (2012). Pembelajaran
Aktif, Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/15/07102778,
diakses pada tanggal 23 September 2013.
Http://Edukasi.Kompas.Com/Read/2013/03/08/08205286/,
diakses pada tanggal 2 Juli 2013.
Penilaian : Tes, Tugas,
Portofolio
Tes:
Tugas:
Portofolio:
Dibuat oleh:
Dr. Enny Zubaidah, M.Pd
|
Dilarang
memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari FIP
Universitas
Negeri Yogyakarta
|
Diperiksa oleh:
Hidayati,M.Hum
|
Langganan:
Postingan (Atom)